Sabtu, 05 Desember 2015

A. Skenario
Seorang pria berumur 29 tahun ditemukan tewas, terbaring dijalan dan diduga telah ditikam. Akibat sebuah benda tajam ditemukan pada dada kirinya penyelidik dan kepolisian diminta dilakukannya otopsi untuk mengungkapkan penyebab kematian dari korban.­­­­­

B. Kata Sulit :
Autopsi adalah pemeriksaan postmortem dari sesosok mayat untuk menentukan sebab kematian atau sifat-sifat perubahan patologis.1

C. Kata Kunci :
Ø  Pria berumur 29 tahun
Ø  Ditemukan tewas terbaring dijalan
Ø  Benda tajam ditemukan pada dada kirinya
Ø  penyelidik dan kepolisian diminta dilakukannya autopsi untuk mengungkapkan penyebab kematian dari korban

D. Pertanyaan :
1.     Jelaskan patomekanisme luka/trauma menggunakan pengetahuannya tentang histology, anatomi dan fisiologi tubuh manusia!
2.     Bagaimana deskripsi luka pada skenario?
3.     Jelaskan karakteristik kemungkinan ‘agen’ penyebab luka!
4.     Apakah luka yang terdapat pada skenario termasuk intravital atau postmortal ?
5.     Jelaskan keparahan/derajat luka sesuai dengan hukum yang berlaku!
6.     Jelaskan penyebab kerusakan paling mungkin (COD)!
7.     Jelaskan perspektif Islam yang terkait dengan skenario !




















E. Jawaban
1.     Jelaskan patomekanisme luka/trauma menggunakan pengetahuannya tentang histology, anatomi dan fisiologi tubuh manusia ?
Jawab :
Ø  Anatomi : Dinding toraks dibentuk oleh tulang, otot, serta kulit. Tulang pembentuk dinding dada terdiri atas : tulang iga (12 buah), vertebra torakalis (12 buah), sternum (1 buah), klavikula (2 buah), dan skapula (2 buah). Otot pembatas rongga dada terdiri dari otot ekstremitas superior (Muskulus pectoralis mayor, muskulus pektoralis minor, muskulus serratus anterior, muskulus subklavius), otot anterolateral abdominal (muskulus abdominal oblikus eksternus, muskulus rectus abdominis), dan otot toraks intrinsik  muskulus interkostalis eksterna, muskulus interkostalis interna, muskulus sternalis, muskulus toraksis transversus).2
-        Batas atas thoraks berada pada kalvikula di anterior dan pada perhubungan antara C7-T1 vertebra di posterior. Pintu atas thoraks terdapat arteri besar (A. carotis Communis, A. vertebralis), vena jugularis anterior dan vena jugularis interna, trachea, esophagus, dan medulla spinalis. 2
-        Daerah dalam thorak dapat ditemukan jantung dan permbuluh darah coroner,  pembuluh darah besar termasuk aorta ascenden, arcus aorta, a. et v. anonima, a. et v. subclavia dextra, a. carotis communis, a. et v. subclavia sinister, aorta descenden, v. cava superior et sinister, v. azygos, v. brachiocephalica, a. et v. pulmonalis, trachea distal, broncus primer, paru, esophagus. 2
-        Batas bawah dideskripsikan terdapat diaphragm yang melekat di anterior setinggi T6 dan bersambung membenruk garis miring / mengikuti arcus costa ke posterior setinggi T12. 2
Jika terdapat penetrasi perlukaan thoraks di bawah T4 (nipple line) mempunyai kemungkinan yang besar melibatkan struktur abdomen. 2

Trauma tajam pada rongga dada akibat luka tusukan akan menembus rongga dada. Mulai dari kulit, otot, tulang serta menembus bagian dalam toraks. Tusukan yang mengenai pembuluh darah di daerah paru bisa arteri intercostalis, arteri pulmonalis sinistra, vena pulmonalis sinistra akan menyebabkan robekan pada pembuluh darah tersebut sehingga darah akan keluar dan menempati cavum pleura. Penumpukan darah di cavum pleura ini menyebabkan tingginya tekanan intrapulmoner sehingga akan mendesak parunya. Paru yang terdesak akan mengganggu fungsi paru untuk melakukan proses respirasi. 2

A. Gambaran Umum Jantung Manusia 
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Fungsi jantung adalah mengatur distribusi darah ke seluruh bagian tubuh.  Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan pemilikny. bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada , diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis.Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Letak Jantung. 2

B. Stuktur Anatomi Jantung 
Pada bagian permukaan inferior atau diafragma sebagian besar adalah ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Batas kanan jantung dibentuk oleh vena kava superior dan atrium kanan, sedangkan batas kiri jantung dibatasi oleh dinding lateral ventrikel kiri. Basis jantung dibentuk oleh atrium kiri dan sebagian atrium kanan yang berada di iga ke-2. Selaput yang membungkus jantung disebut pericardium, yang terdiri dari dua lapisan: 1. Pericardium Fibrosa, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada, diafragma dan pleura. 2. Pericardium Serosa, yaitu lapisan dalam dari pericardium terdri dari lapisan parietalis; melekat pada pericardium fibrosa dan lapisan viseralis yang melekat pada jantung yang juga disebut epikardium Diantara kedua lapisan tersebut terdapat ronggga yang disebut rongga pericardium yang berisi sedikit cairan pelumas atau yang disebut cairan pericardium kurang lebih 10-30ml yang berguna untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung. Pericardium juga berfungsi sebagai barier terhadap infeksi dari paru dan mediastinum. 4 bagian utama jantung yaitu : Right Atrium  (Serambi Kanan) Left Atrium ( Serambi Kiri) Right Ventrikel (Bilik Kanan) Left Ventrikel (Bilik Kanan) Fungsi-fungsi  ke 4 bagian jantung tersebut adalah sebagai berikut : Serambi kanan menerima darah yang kaya CO2 dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (kaki sampai dada bagian bawah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah yang kaya CO2 dikumpulkan di atrium kanan kemudian mengalir ke ventrikel kanan. Bilik kanan menerima darah kaya CO2 sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, katup trikuspidalis menutup dan katup paru (katup semilunar) terbuka. Penutupan katup trikuspidalis mencegah darah kembali ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Serambi kiri menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru (vena pulmonal). Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Bilik kiri menerima darah yang mengandung oksigen dari atrium kiri. Darah melewati katup mitral/bikuspidalis ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, katup mitral menutup dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah mengalir ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan seterusnya mengalir ke seluruh bagian tubuh.2...................................................................................

 

















Ø  Histologi : lapisan kulit secara garis besar terdiri dari 3 lapisan yaitu epidermis, dermis dan subkutis.3
-        Lapisan Epidermis terdiri atas : stratum korneum yang merupakan lapisan terluar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk), stratum lusidum merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin, stratum granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya, stratum spinosum yang terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis dan terdapat sel langerhans serta mengandung banyak glikogen, stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus(kolumner) dan melanosit.3
-        Lapisan Dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari epidermis. Dibagi menjadi 2 bagian yaitu pars papilare yang menonjol ke epidermis, berisi ujung saraf dan pembuluh darah, dan pars retikulare yaitu bagian di bawahnya yang menonjol ke arah subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin, dan retikulin. 3
-        Lapisan Subkutis dalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. 3

Ø  Fisiologi : Fungsi pernapasan meliputi :
·        Ventilasi : menyangkut volume udara yang bergerak masuk dan keluar dari hidung atau mulut pada proses bernapas. 4
·        Difusi : secara umum difusi diartikan sebagai peristiwa perpindahan molekul dari suatu daerah yang konsentrasi molekulnya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Peristiwa difusi yang terjadi di dalam paru adalah perpindahan molekul oksigen dari rongga alveoli melintasi membrana kapiler alveolar, kemudian melintasi plasma darah, selanjutnya menembus dinding sel darah merah, selanjutnya masuk ke inferior sel darah merah sampai berikatan dengan hemoglobin. 4
·        Distribusi : udara yang telah memasuki saluran napas didistriusikan  ke seluruh paru ; kemudian masuk ke dalam alveoli. Disrtibusi juga berlangsung di pembuluh darah yang mana darah yang telah mengandung oksigen akan didistribusikan ke jaringan dan sebaliknya darah yang mengandung karbondioksida didistrubusikan kembali ke paru. 4
·       Perfusi : diartikan sebagai sikulasi darah di pembuluh kapiler. 4
Fisiologi jantung
·        Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.4
·        Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. 4
·        Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalismenuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. 4
·        Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.4







2.     Bagaimana deskripsi luka pada skenario?
Jawab :
Deskripsi luka
a.    Jumlah luka : 1 buah luka
b.   Lokalisasi : terdapat satu buah luka pada bagian dada kiri atas
1.   Letak axis : tidak bisa dihitung karena pada foto tidak terlihat garis tengah tubuh
2.   Letak ordinat : tidak bisa dihitung karena pada foto tidak terlihat garis tengah tubuh
3.   Regio : Hemithoraks sinistra superior
c.    Ukuran luka :
d.   Jenis luka : luka tusuk
e.    Bentuk luka : lonjong luka terbuka
f.    Sifat luka : Warna merah, batas tegas, sekitar luka tidak terdapat memar
g.   Karakteristik luka :
1.   Tepi luka : regular
2.   Batas luka : tegas
3.   Ujung luka : runcing
4.   Jembatan jaringan : tidak ada
5.   Dasar luka : kotor.5
Berdasarkan deskripsi luka tersebut maka agen penyebab luka tersebut adalah benda tajam dengan mata 2

Deskripsi luka                 : Tampak luka menembus dinding thorax dari regio hemithorax sinistra superior dan menembus cardio (kira-kira atrium dextra).
Kedalaman luka tidak dapat ditentukan.5

Deskripsi Gambar           : Tampak ujung kaki pucat (akral). 5

Deskripsi luka                 : Tampak banyak terjadi koagulasi darah. (Koagulasi (en:coagulation, clotting) adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan koloid. 5



3.     Jelaskan karakteristik kemungkinan ‘agen’ penyebab luka!
Jawab :
Luka tusuk adalah luka yang disebabkan oleh karena alat dengan ujung-ujung runcing, mata tajam atau tumpul atau alat dengan ujung runcing dengan penampang bulat, segitiga dengan cara menusukkan sehingga masuk ke dalam jaringan tubuh. Contohnya : pisau, keris, pecahan kaca, kikir dengan penampang bulat atau segitiga, obeng.
Penyebab kematian pada luka tusuk adalah cedera pada organ vital, perdarahan dari pembuluh darah yang mengenai cedera, dan infeksi. Penyebab kematian yang paling sering adalah cedera pada organ vital tubuh.6













4.     Apakah luka yang terdapat pada skenario termasuk intravital atau postmortal ?
Jawab :
Intravitalitas Luka dan Postmortem
            Mengetahui tanda-tanda intravital luka dan pengetahuan tentang reaksi vital luka merupakan dasar pemeriksaan Kedokteran Forensik. Reaksi vital luka identik dengan peristiwa reaksi inflamasi akut sebagai reaksi tubuh terhadap trauma. Karakteristik suatu living organism adalah kemampuan untuk merespon terhadap stimulus eksternal. Stimulus eksternal berupa biologi, fisik, dan kimia. Tubuh akan merespon stimulus tersebut dalam bentuk reaksi inflamasi.7
Skema dari Legrand du Saule untuk Mendiagnosis Luka Vital dan Postmortem
Luka Vital
Luka Postmortem
1. Tepi luka : membengkak, keras, terpisah karena retraksi jaringan, infiltrasi darah, lambat laun akan terdapat eksudasi kelenjar limfe dan bernanah.
2. Perdarahan yang berlebihan, terdapat infiltrasi di sekeliling jaringan.
3. Terdapat darah yang membeku di dalam luka atau di atas luka.
1.  Tepi luka : tidak membengkak, lunak, menutup secara bersamaan dan tidak mengalami retraksi, jarang terjadi eksudasi dari kelenjar limfe.
2.   Perdarahan yang sedikit.
3.   Penggumpalan darah yang sedikit.






5.     Jelaskan keparahan/derajat luka sesuai dengan hukum yang berlaku!
Jawab :
Derajat luka sesuai dengan hukum yang berlaku
-        Luka ringan / luka derajat I / luka golongan C
Luka derajat I adalah apabila luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau tidak menghalangi pekerjaan korban. Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP pasal 352
-        Luka sedang / luka derajat II / luka golongan B
Luka derajat II adalah apabila luka tersebut menyebabkan penyakit atau menghalangi pekerjaan korban untuk sementara waktu.
-        Luka berat / luka derajat III / luka golongan A
Luka derajat III menurut KUHP pasal 90 ada 6 yaitu:
1. Luka atau penyakit yang tidak dapat sembuh atau membawa bahaya maut (NB : semua luka tembus yang mengenai kepala,dada atau perut dianggap membawa bahaya maut)
2. Luka atau penyakit yang menghalangi pekerjaan korban selamanya
3. Hilangnya salah satu pancra indra korban
4. Cacat besar
5. Terganggunya akan selama > 4 minggu
6. Gugur atau matinya janin dalam kandungan ibu



            Dalam skenario :
a.      Pada korban laki-laki ini ditemukan 1 buah luka tusuk oleh karena benda tajam yang mnegakibatkan korban meninggal dunia sehingga luka pada pasien dapat disebut luka berat yaitu pada pasal 90 KUHP
b.     Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.6












6.     Jelaskan penyebab kerusakan paling mungkin (COD)!
Jawab :
 Multiple Cause Of Death
Menetapkan penyebab kematian paling mungkin (COD) menggunakan pendekatan Proximus Mortis (PMA) pada kejadian dimana kematian merupakan konsekuensi dari luka / trauma.7

penyebab kematian paling mungkin (COD) menggunakan pendekatan Proximus Mortis (PMA)  pada kejadian dimana kematian merupakan konsekuensi dari luka / trauma.7

       CAUSE OF DEATH
1a   : Gagal sirkulasi
1b   : Perdarahan massif
1c   : Robekan jantung
1d   : Luka tusuk

Apabila luka karena benda tajam mengenai dada kiri dan sampai ke jantung akan menyebabkan perdarahan yang  hebat. Perdarahan ini apabila terjadi terus-menerus dalam waktu yang lama akan menimbulkan suatu keadaan yang disebut syok hipovolemik. Yaitu suatu keadaan dimana terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Perdarahan yang terjadi akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata-rata dan menurunkan aliran darah balik ke jantung. Hal inilah yang menimbulkan penurunan curah jantung. Curah jantung yang rendah dibawah normal akan menimbulkan beberapa kejadian pada beberapa organ, yaitu  Ketika curah jantung turun tahanan vaskuler sistemik akan berusaha untuk meningkatkan tekanan sistemik guna menyediakan perfusi yang cukup bagi jantung dan otak melebihi jaringan lain. Kebutuhan energi untuk pelaksanaan  metabolisme di jantung dan otak sangata tinggi tetapi kedua sel organ itu tidak mampu menyimpan cadangan energi. Sehingga keduanya sangat bergantung pada ketersediaan oksigen dan nutrisi tetapi sangat rentang bila terjadi iskemia yang berat untuk waktu yang melebihi kemampuan toleransi jantung dan otak.
Ketika tekanan arterial rata-ratan (mean arterial presure / MAP) jatuh hingga < 60mmHg maka aliran ke organ akan turun drastis dan fungsi sel disemua organ akan terganggu. Apabila hal ini terus-menerus terjadi maka akan menimbulkan suatu yang disebt “gagal sirkulasi” dan akan menimbulkan kematian. 7
Seperti yang kita ketahui di rongga toraks terdapat 2 organ vital yang sangat penting yaitu jantung dan paru-paru. Apabila luka tusuk mengenai daerah dada (toraks) maka apabila mengenai jantung maka akan menimbulkan kegagalan sirkulasi yang dapat mengancam jiwa seseorang. 7

CAUSE OF DEATH
1a   : Asfiksia
1b   : hemithorax
1c   : Robekan paru
1d   : Luka tusuk

Pada kasus yang didapatkan lokasi luka tusuk terdapat  didada kiri bagian atas, maka organ yang dapat mengenai lokasi tersebut kemungkinan mengenai paru-paru.  Jika terkena paru-paru , maka akan menghambat sistem pernafasan. Hal ini dapat terjadi apabila setelah terjadi luka, kemungkinan terjadi perdarahan dan darah akan terakumulasi di paru-paru yang dapat menimbulkan haemotorax. Dimana haemotorax ini dapat mengganggu pengembangan dari paru yang akhirnya secara tidak langsung akan mengganggu pengambilan O2 sehingga terjadi gagal nafas dimana system pernapasan tidak mampu  untuk mempertahankan suatu keadaan pertukaran udara antara atmosfer dengan sel-sel tubuh yang sesuai dengan kebutuhan tubuh normal. dan akhirnya menyebabkan hypoxia dan apabila terjadi dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan terjadinya iskemia pada berbagai organ dan berujung pada kematian. 7
7.   Jelaskan perspektif Islam yang terkait dengan skenario ?
Jawab :
·       Al-qur’an
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَىٰ 
بِالْأُنْثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ [٢:١٧٨]

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.8

وَمَنْيَقْتُلْمُؤْمِنًامُتَعَمِّدًافَجَزَاؤُهُجَهَنَّمُخَالِدًافِيهَاوَغَضِبَاللَّهُعَلَيْهِوَلَعَنَهُوَأَعَدَّلَهُعَذَابًاعَظِيمً
Artinya : Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.(An-Nisa ayat 93).

·       Hadist
Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali satu di antara tiga perkara ini: Seorang yang telah kawin lalu berzina, seorang yang membunuh jiwa orang lain, dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari jemaah. (Shahih Muslim No.3175).9

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa seorang lelaki Yahudi membunuh seorang budak perempuan untuk merampas perhiasan perak miliknya. Lelaki itu membunuhnya dengan batu. Lalu dihadapkanlah perempuan yang sedang sekarat itu kepada kepada Rasulullah saw. Beliau bertanya: Apakah si fulan yang membunuhmu? Perempuan mengisyaratkan dengan kepalanya untuk menjawab: Tidak! Beliau bertanya lagi, lalu perempuan itu kembali mengisyaratkan dengan kepalanya untuk menjawab tidak. Kemudian beliau bertanya untuk ketiga kali. Wanita menjawab dengan mengisyaratkan kepalanya: Ya! Kemudian Rasulullah saw. membunuh lelaki tersebut dengan dua buah batu. (Shahih Muslim No.3165).9














Daftar Pustaka
1.     Dorland. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi 25. Jakarta: EGC
2.     Snell, R. S., 2006. Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta: EGC.
3.     Eroschenko, V P, 2010. Atlas Histologi di Fiore. Edisi 11. Jakarta: EGC
4.     Guyton AC, Hall JE. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
5.     Gani, M.Husni, dr. DSF. 2002. Ilmu Kedokteran Forensik. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas : Padang
6.     Hamdani, Njowito. 1992. Ilmu Kedokteran Kehakiman. Edisi kedua PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
7. Amir, A., 2008. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Ketiga. Medan: FK USU.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar