A. Skenario
Seorang
pria berumur 29 tahun ditemukan tewas,
terbaring dijalan dan diduga telah ditikam. Akibat sebuah benda tajam ditemukan
pada dada kirinya penyelidik dan kepolisian diminta dilakukannya otopsi untuk
mengungkapkan penyebab kematian dari korban.
B. Kata
Sulit :
Autopsi adalah pemeriksaan postmortem dari sesosok mayat untuk menentukan
sebab kematian atau sifat-sifat perubahan patologis.1
C. Kata
Kunci :
Ø Pria
berumur 29 tahun
Ø Ditemukan
tewas terbaring dijalan
Ø Benda tajam ditemukan pada dada kirinya
Ø penyelidik dan kepolisian diminta dilakukannya autopsi
untuk mengungkapkan penyebab kematian dari korban
D. Pertanyaan
:
1. Jelaskan
patomekanisme luka/trauma menggunakan pengetahuannya tentang histology, anatomi
dan fisiologi tubuh manusia!
2. Bagaimana
deskripsi luka pada skenario?
3. Jelaskan
karakteristik kemungkinan ‘agen’ penyebab luka!
4. Apakah luka yang terdapat pada skenario termasuk
intravital atau postmortal ?
5. Jelaskan
keparahan/derajat luka sesuai dengan hukum yang berlaku!
6. Jelaskan
penyebab kerusakan paling mungkin (COD)!
7. Jelaskan perspektif Islam yang terkait dengan skenario !
E. Jawaban
1. Jelaskan
patomekanisme luka/trauma menggunakan pengetahuannya tentang histology, anatomi
dan fisiologi tubuh manusia ?
Jawab :
Ø Anatomi
: Dinding toraks dibentuk oleh tulang, otot, serta kulit. Tulang pembentuk
dinding dada terdiri atas : tulang iga (12 buah), vertebra torakalis (12 buah),
sternum (1 buah), klavikula (2 buah), dan skapula (2 buah). Otot pembatas
rongga dada terdiri dari otot ekstremitas superior (Muskulus pectoralis mayor,
muskulus pektoralis minor, muskulus serratus anterior, muskulus subklavius),
otot anterolateral abdominal (muskulus abdominal oblikus eksternus, muskulus
rectus abdominis), dan otot toraks intrinsik
muskulus interkostalis eksterna, muskulus interkostalis interna,
muskulus sternalis, muskulus toraksis transversus).2
-
Batas atas thoraks
berada pada kalvikula di anterior dan pada perhubungan antara C7-T1 vertebra di
posterior. Pintu atas thoraks terdapat arteri besar (A. carotis Communis, A.
vertebralis), vena jugularis anterior dan vena jugularis interna, trachea,
esophagus, dan medulla spinalis. 2
-
Daerah dalam thorak
dapat ditemukan jantung dan permbuluh darah coroner, pembuluh darah besar termasuk aorta ascenden,
arcus aorta, a. et v. anonima, a. et v. subclavia dextra, a. carotis communis,
a. et v. subclavia sinister, aorta descenden, v. cava superior et sinister, v.
azygos, v. brachiocephalica, a. et v. pulmonalis, trachea distal, broncus primer,
paru, esophagus. 2
-
Batas bawah
dideskripsikan terdapat diaphragm yang melekat di anterior setinggi T6 dan
bersambung membenruk garis miring / mengikuti arcus costa ke posterior setinggi
T12. 2
Jika
terdapat penetrasi perlukaan thoraks di bawah T4 (nipple line) mempunyai
kemungkinan yang besar melibatkan struktur abdomen. 2
Trauma tajam pada rongga dada akibat
luka tusukan akan menembus rongga dada. Mulai dari kulit, otot, tulang serta
menembus bagian dalam toraks. Tusukan yang mengenai pembuluh darah di daerah
paru bisa arteri intercostalis, arteri pulmonalis sinistra, vena pulmonalis
sinistra akan menyebabkan robekan pada pembuluh darah tersebut sehingga darah
akan keluar dan menempati cavum pleura. Penumpukan darah di cavum pleura ini
menyebabkan tingginya tekanan intrapulmoner sehingga akan mendesak parunya.
Paru yang terdesak akan mengganggu fungsi paru untuk melakukan proses
respirasi. 2
A. Gambaran Umum Jantung Manusia
Jantung merupakan sebuah organ yang
terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita
(dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Fungsi jantung adalah mengatur
distribusi darah ke seluruh bagian tubuh. Bentuk jantung menyerupai
jantung pisang, besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan pemilikny. bagian
atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah
bawah agak runcing yang disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga
dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari
pertengahan rongga dada , diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang
kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini
teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis.Ukurannya kurang lebih
sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Letak
Jantung. 2
B. Stuktur Anatomi Jantung
Pada bagian permukaan inferior atau
diafragma sebagian besar adalah ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Batas kanan
jantung dibentuk oleh vena kava superior dan atrium kanan, sedangkan batas kiri
jantung dibatasi oleh dinding lateral ventrikel kiri. Basis jantung dibentuk
oleh atrium kiri dan sebagian atrium kanan yang berada di iga ke-2. Selaput
yang membungkus jantung disebut pericardium, yang terdiri dari dua lapisan: 1.
Pericardium Fibrosa, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada,
diafragma dan pleura. 2. Pericardium Serosa, yaitu lapisan dalam dari
pericardium terdri dari lapisan parietalis; melekat pada pericardium fibrosa
dan lapisan viseralis yang melekat pada jantung yang juga disebut epikardium
Diantara kedua lapisan tersebut terdapat ronggga yang disebut rongga
pericardium yang berisi sedikit cairan pelumas atau yang disebut cairan
pericardium kurang lebih 10-30ml yang berguna untuk mengurangi gesekan yang
timbul akibat gerak jantung. Pericardium juga berfungsi sebagai barier terhadap
infeksi dari paru dan mediastinum. 4 bagian utama jantung yaitu : Right
Atrium (Serambi Kanan) Left Atrium ( Serambi Kiri) Right Ventrikel (Bilik
Kanan) Left Ventrikel (Bilik Kanan) Fungsi-fungsi ke 4 bagian jantung
tersebut adalah sebagai berikut : Serambi kanan menerima darah yang kaya CO2
dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan vena
cava inferior (kaki sampai dada bagian bawah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls
yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara
yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium
kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah yang kaya CO2
dikumpulkan di atrium kanan kemudian mengalir ke ventrikel kanan. Bilik kanan
menerima darah kaya CO2 sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke
arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah.
Setelah ventrikel penuh, katup trikuspidalis menutup dan katup paru (katup
semilunar) terbuka. Penutupan katup trikuspidalis mencegah darah kembali ke
atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri
pulmonalis menuju paru-paru. Serambi kiri menerima darah yang kaya oksigen dari
paru-paru melalui vena paru-paru (vena pulmonal). Sebagai kontraksi dipicu oleh
node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke
ventrikel kiri. Bilik kiri menerima darah yang mengandung oksigen dari atrium
kiri. Darah melewati katup mitral/bikuspidalis ke ventrikel kiri. Katup aorta
menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah.
Setelah ventrikel penuh, katup mitral menutup dan katup aorta terbuka.
Penutupan katup mitral mencegah darah mengalir ke atrium kiri dan pembukaan
katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan seterusnya mengalir ke
seluruh bagian
tubuh.2...................................................................................
Ø Histologi
: lapisan kulit secara garis
besar terdiri dari 3 lapisan yaitu
epidermis, dermis dan subkutis.3
-
Lapisan Epidermis
terdiri atas : stratum korneum yang merupakan lapisan terluar dan terdiri atas
beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah
berubah menjadi keratin (zat tanduk), stratum lusidum merupakan lapisan sel-sel
gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut
eleidin, stratum granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan
sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya, stratum spinosum yang
terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya
berbeda-beda karena adanya proses mitosis dan terdapat sel langerhans serta
mengandung banyak glikogen, stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk
kubus(kolumner) dan melanosit.3
-
Lapisan Dermis adalah
lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari epidermis. Dibagi menjadi
2 bagian yaitu pars papilare yang menonjol ke epidermis, berisi ujung saraf dan
pembuluh darah, dan pars retikulare yaitu bagian di bawahnya yang menonjol ke
arah subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya
serabut kolagen, elastin, dan retikulin. 3
-
Lapisan Subkutis dalah
kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya. Terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. 3
Ø Fisiologi
: Fungsi pernapasan meliputi :
·
Ventilasi : menyangkut
volume udara yang bergerak masuk dan keluar dari hidung atau mulut pada proses
bernapas. 4
·
Difusi : secara umum
difusi diartikan sebagai peristiwa perpindahan molekul dari suatu daerah yang
konsentrasi molekulnya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah.
Peristiwa difusi yang terjadi di dalam paru adalah perpindahan molekul oksigen
dari rongga alveoli melintasi membrana kapiler alveolar, kemudian melintasi
plasma darah, selanjutnya menembus dinding sel darah merah, selanjutnya masuk
ke inferior sel darah merah sampai berikatan dengan hemoglobin. 4
·
Distribusi : udara yang
telah memasuki saluran napas didistriusikan
ke seluruh paru ; kemudian masuk ke dalam alveoli. Disrtibusi juga
berlangsung di pembuluh darah yang mana darah yang telah mengandung oksigen
akan didistribusikan ke jaringan dan sebaliknya darah yang mengandung karbondioksida
didistrubusikan kembali ke paru. 4
·
Perfusi : diartikan
sebagai sikulasi darah di
pembuluh kapiler. 4
Fisiologi jantung
·
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa
darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan.4
·
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari
seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke
dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah
ke dalam ventrikel kanan. 4
·
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen
mengalir di dalam vena pulmonalismenuju ke atrium kiri. Peredaran
darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner. 4
·
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup
aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam
tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.4
2. Bagaimana
deskripsi luka pada skenario?
Jawab :
Deskripsi
luka
a. Jumlah
luka : 1 buah luka
b. Lokalisasi
: terdapat satu buah luka pada bagian dada kiri atas
1. Letak
axis : tidak bisa dihitung karena pada foto tidak terlihat garis tengah tubuh
2. Letak
ordinat : tidak bisa dihitung karena pada foto tidak terlihat garis tengah
tubuh
3. Regio
: Hemithoraks sinistra superior
c. Ukuran
luka :
d. Jenis
luka : luka tusuk
e. Bentuk
luka : lonjong luka terbuka
f. Sifat
luka : Warna merah, batas tegas, sekitar luka tidak terdapat memar
g. Karakteristik
luka :
1. Tepi
luka : regular
2. Batas
luka : tegas
3. Ujung
luka : runcing
4. Jembatan
jaringan : tidak ada
5. Dasar
luka : kotor.5
Berdasarkan deskripsi luka tersebut maka
agen penyebab luka tersebut adalah benda tajam dengan mata 2
Deskripsi luka :
Tampak luka menembus dinding thorax dari regio hemithorax sinistra superior dan
menembus cardio (kira-kira atrium dextra).
Kedalaman luka tidak dapat ditentukan.5
Deskripsi Gambar : Tampak ujung kaki pucat (akral). 5
Deskripsi luka : Tampak banyak terjadi koagulasi darah. (Koagulasi (en:coagulation, clotting) adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan
koloid. 5
3. Jelaskan
karakteristik kemungkinan ‘agen’ penyebab luka!
Jawab :
Luka tusuk adalah luka yang disebabkan oleh karena
alat dengan ujung-ujung runcing, mata tajam atau tumpul atau alat dengan ujung
runcing dengan penampang bulat, segitiga dengan cara menusukkan sehingga masuk
ke dalam jaringan tubuh. Contohnya : pisau, keris, pecahan kaca, kikir dengan
penampang bulat atau segitiga, obeng.
Penyebab kematian pada luka tusuk adalah cedera pada
organ vital, perdarahan dari pembuluh darah yang mengenai cedera, dan infeksi.
Penyebab kematian yang paling sering adalah cedera pada organ vital tubuh.6
4. Apakah luka yang terdapat pada skenario termasuk
intravital atau postmortal ?
Jawab :
Intravitalitas Luka
dan Postmortem
Mengetahui tanda-tanda intravital
luka dan pengetahuan tentang reaksi vital luka merupakan dasar pemeriksaan
Kedokteran Forensik. Reaksi vital luka identik dengan peristiwa reaksi
inflamasi akut sebagai reaksi tubuh terhadap trauma. Karakteristik suatu living organism adalah kemampuan untuk
merespon terhadap stimulus eksternal. Stimulus eksternal berupa biologi, fisik,
dan kimia. Tubuh akan merespon stimulus tersebut dalam bentuk reaksi inflamasi.7
Skema
dari Legrand du Saule untuk Mendiagnosis Luka Vital dan Postmortem
Luka Vital
|
Luka Postmortem
|
1. Tepi luka : membengkak, keras, terpisah
karena retraksi jaringan, infiltrasi darah, lambat laun akan terdapat
eksudasi kelenjar limfe dan bernanah.
2. Perdarahan yang berlebihan, terdapat
infiltrasi di sekeliling jaringan.
3. Terdapat darah yang membeku di dalam luka
atau di atas luka.
|
1. Tepi
luka : tidak membengkak, lunak, menutup secara bersamaan dan tidak mengalami
retraksi, jarang terjadi eksudasi dari kelenjar limfe.
2.
Perdarahan yang sedikit.
3.
Penggumpalan darah yang sedikit.
|
5. Jelaskan
keparahan/derajat luka sesuai dengan hukum yang berlaku!
Jawab :
Derajat
luka sesuai dengan hukum yang berlaku
-
Luka ringan / luka
derajat I / luka golongan C
Luka derajat I adalah apabila
luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau tidak menghalangi pekerjaan
korban. Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP pasal 352
-
Luka sedang / luka
derajat II / luka golongan B
Luka derajat II adalah apabila
luka tersebut menyebabkan penyakit atau menghalangi pekerjaan korban untuk
sementara waktu.
-
Luka berat / luka
derajat III / luka golongan A
Luka derajat III menurut KUHP
pasal 90 ada 6 yaitu:
1. Luka atau penyakit yang
tidak dapat sembuh atau membawa bahaya maut (NB : semua luka tembus yang
mengenai kepala,dada atau perut dianggap membawa bahaya maut)
2. Luka atau penyakit yang
menghalangi pekerjaan korban selamanya
3. Hilangnya salah satu pancra
indra korban
4. Cacat besar
5. Terganggunya akan selama
> 4 minggu
6. Gugur atau matinya janin
dalam kandungan ibu
Dalam skenario :
a. Pada
korban laki-laki ini ditemukan 1 buah luka tusuk oleh karena benda tajam yang
mnegakibatkan korban meninggal dunia sehingga luka pada pasien dapat disebut
luka berat yaitu pada pasal 90 KUHP
b. Kecuali
yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian,
diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana
dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang
yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.6
6. Jelaskan
penyebab kerusakan paling mungkin (COD)!
Jawab :
Multiple Cause Of
Death
Menetapkan penyebab kematian paling mungkin (COD)
menggunakan pendekatan Proximus Mortis (PMA) pada kejadian dimana kematian merupakan konsekuensi dari luka / trauma.7
penyebab kematian paling mungkin (COD) menggunakan pendekatan
Proximus Mortis (PMA) pada kejadian
dimana kematian merupakan konsekuensi dari luka / trauma.7
CAUSE OF DEATH
1a : Gagal sirkulasi
1b : Perdarahan massif
1c : Robekan jantung
1d : Luka tusuk
Apabila luka karena benda tajam
mengenai dada kiri dan sampai ke jantung akan menyebabkan perdarahan yang hebat. Perdarahan ini apabila terjadi
terus-menerus dalam waktu yang lama akan menimbulkan suatu keadaan yang disebut
syok hipovolemik. Yaitu suatu keadaan dimana terganggunya sistem sirkulasi akibat
dari volume darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Perdarahan yang terjadi
akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata-rata dan menurunkan
aliran darah balik ke jantung. Hal inilah yang menimbulkan penurunan curah
jantung. Curah jantung yang rendah dibawah normal akan menimbulkan beberapa
kejadian pada beberapa organ, yaitu
Ketika curah jantung turun tahanan vaskuler sistemik akan berusaha untuk
meningkatkan tekanan sistemik guna menyediakan perfusi yang cukup bagi jantung
dan otak melebihi jaringan lain. Kebutuhan energi untuk pelaksanaan metabolisme di jantung dan otak sangata
tinggi tetapi kedua sel organ itu tidak mampu menyimpan cadangan energi.
Sehingga keduanya sangat bergantung pada ketersediaan oksigen dan nutrisi
tetapi sangat rentang bila terjadi iskemia yang berat untuk waktu yang melebihi
kemampuan toleransi jantung dan otak.
Ketika tekanan arterial rata-ratan
(mean arterial presure / MAP) jatuh hingga < 60mmHg maka aliran ke organ
akan turun drastis dan fungsi sel disemua organ akan terganggu. Apabila hal ini
terus-menerus terjadi maka akan menimbulkan suatu yang disebt “gagal sirkulasi”
dan akan menimbulkan kematian. 7
Seperti yang kita ketahui di rongga
toraks terdapat 2 organ vital yang sangat penting yaitu jantung dan paru-paru.
Apabila luka tusuk mengenai daerah dada (toraks) maka apabila mengenai jantung
maka akan menimbulkan kegagalan sirkulasi yang dapat mengancam jiwa seseorang. 7
CAUSE OF DEATH
1a : Asfiksia
1b : hemithorax
1c : Robekan paru
1d : Luka tusuk
Pada kasus yang didapatkan lokasi luka
tusuk terdapat didada kiri bagian atas,
maka organ yang dapat mengenai lokasi tersebut kemungkinan mengenai
paru-paru. Jika terkena paru-paru , maka
akan menghambat sistem pernafasan. Hal ini dapat terjadi apabila setelah
terjadi luka, kemungkinan terjadi perdarahan dan darah akan terakumulasi di
paru-paru yang dapat menimbulkan haemotorax. Dimana haemotorax ini dapat mengganggu
pengembangan dari paru yang akhirnya secara tidak langsung akan mengganggu
pengambilan O2 sehingga terjadi gagal nafas dimana system pernapasan tidak
mampu untuk mempertahankan suatu keadaan
pertukaran udara antara atmosfer dengan sel-sel tubuh yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh normal. dan akhirnya menyebabkan hypoxia dan apabila terjadi
dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan terjadinya iskemia pada
berbagai organ dan berujung pada kematian. 7
7. Jelaskan perspektif Islam yang terkait
dengan skenario ?
Jawab :
·
Al-qur’an
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَىٰ بِالْأُنْثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ [٢:١٧٨]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى ۖ الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَىٰ بِالْأُنْثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ [٢:١٧٨]
Artinya : Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang
merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang
memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf)
membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa
yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.8
وَمَنْيَقْتُلْمُؤْمِنًامُتَعَمِّدًافَجَزَاؤُهُجَهَنَّمُخَالِدًافِيهَاوَغَضِبَاللَّهُعَلَيْهِوَلَعَنَهُوَأَعَدَّلَهُعَذَابًاعَظِيمً
Artinya : Dan barang siapa yang membunuh seorang
mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan
Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar
baginya.(An-Nisa ayat 93).
·
Hadist
Hadis
riwayat Abdullah bin Mas`ud ra., ia berkata:
Rasulullah
saw. bersabda: Tidaklah halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali satu di
antara tiga perkara ini: Seorang yang telah kawin lalu berzina, seorang yang
membunuh jiwa orang lain, dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan
diri dari jemaah. (Shahih Muslim No.3175).9
Hadis riwayat Anas
bin Malik ra.:
Bahwa seorang
lelaki Yahudi membunuh seorang budak perempuan untuk merampas perhiasan perak
miliknya. Lelaki itu membunuhnya dengan batu. Lalu dihadapkanlah perempuan yang
sedang sekarat itu kepada kepada Rasulullah saw. Beliau bertanya: Apakah si
fulan yang membunuhmu? Perempuan mengisyaratkan dengan kepalanya untuk
menjawab: Tidak! Beliau bertanya lagi, lalu perempuan itu kembali
mengisyaratkan dengan kepalanya untuk menjawab tidak. Kemudian beliau bertanya
untuk ketiga kali. Wanita menjawab dengan mengisyaratkan kepalanya: Ya!
Kemudian Rasulullah saw. membunuh lelaki tersebut dengan dua buah batu. (Shahih
Muslim No.3165).9
Daftar Pustaka
1. Dorland. 1998. Kamus
Saku Kedokteran Dorland. Edisi 25. Jakarta: EGC
2. Snell, R. S., 2006. Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta: EGC.
3. Eroschenko, V P, 2010. Atlas Histologi di Fiore. Edisi
11. Jakarta: EGC
4. Guyton AC, Hall JE. 2006. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
5. Gani,
M.Husni, dr. DSF. 2002. Ilmu Kedokteran
Forensik. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas : Padang
6. Hamdani,
Njowito. 1992. Ilmu Kedokteran Kehakiman. Edisi kedua PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
7. Amir, A., 2008. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi
Ketiga. Medan: FK USU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar